KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN
·
Bagaimana filosofi Ki Hajar
Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan
penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
Patrap Triloka adalah sebuah
pemikiran dari KHD yang terdiri dari Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun
karsa dan tut wuri handayani yang berarti di depan memberi teladan, di tengah
membangun motivasi/dorongan dan di belakang memberi dukungan. Seorang guru
tidak hanya sebagai teladan dan motivator tetapi juga memberikan dukungan
melalui pengambilan-pengambilan keputusan yang bertanggung jawab dan
berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal demi kepentingan murid.
Sebagai pemimpin pembelajaran, pengambilan keputusan yang baik didasari dengan
menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan keputusan.
·
Bagaimana nilai-nilai yang tertanam
dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam
pengambilan suatu keputusan?
Seorang guru adalah
teladan bagi muridnya tidak hanya dalam hal akademik tetapi juga dalam
penerapan budaya positif yang penuh dengan nilai kebajikan. Begitu juga dalam
mengambil keputusan, kita menggunakan tiga prinsip yaitu berpikir berbasis hasil
akhir, berpikir berbasis peraturan dan berpikir berbasis rasa peduli. Hal itu
dilakukan agar keputusan yang diambil berpihak kepada murid dan tetap
menjunjung nilai kebajikan. Suatu pengambilan keputusan, walaupun telah
berlandaskan pada suatu prinsip atau nilai-nilai tertentu, tetap akan memiliki
konsekuensi. Kita perlu mengingat kembali hendaknya setiap keputusan yang kita
ambil didasarkan pada rasa penuh tanggung jawab, nilai-nilai kebajikan
universal, serta berpihak pada murid.
·
Bagaimana materi pengambilan keputusan
berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan
pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama
dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah
pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada
pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan
tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’
yang telah dibahas pada sebelumnya.
Materi pengambilan
keputusan sangat berkaitan dengan materi “coaching”. Sebagai coach, kita harus
bisa menuntun coachee untuk mendapatkan keputusan sebagai solusi dari
permasalahan yang ia hadapi. 9 langkah uji pengambilan keputusan dapat kita
masukkan dalam percakapan TIRTA untuk membangun kesadaran diri pada coachee
sehingga masalahnya terselesaikan.
·
Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola
dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan
suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?
Dalam pengambilan
keputusan masalah dilema etika, seorang guru harus mampu mengelola sosial
emosional dengan baik. Keputusan yang diambil harus tidak berat sebelah pada
salah satu pihak. Pengambilan keputusan dalam kondisi tenang akan cenderung
lebih baik dan membuat kita lebih bijak dalam memilih keputusan yang paling
bermanfaat dan minim resiko negatif.
·
Bagaimana pembahasan studi kasus yang
fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut
seorang pendidik?
Pengambilan keputusan
pada studi kasus masalah moral atau etika harus kita kembalikan lagi pada nilai-nilai
kebajikan universal. Nilai-nilai apa yang bertentangan pada kasus tersebut.
Seorang pendidik harus bisa mengambil keputusan dengan penuh rasa tanggung
jawab, mengacu nilai-nilai kebajikan universal, serta berpihak pada murid.
Selain itu pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cara berkolaborasi
dengan guru/ orang yang lain.
·
Bagaimana pengambilan keputusan yang
tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif,
aman dan nyaman.
Pengambilan keputusan
yang tepat hendaknya didasarkan pada 9 langkah uji pengambilan keputusan yaitu dengan
mengidentifikasi masalah yang dihadapi dan melakukan pemetaan masalah,
menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini, mengumpulkan fakta-fakta yang
relevan, melakukan pengujian benar atau salah, melakukan pengujian paradigm
benar lawan benar, melakukan prinsip resolusi, kemudian investigasi opsi
trilema, membuat keputusan, serta melihat lagi keputusan dan merefleksikannya.
Selain itu juga berprinsip pada 3 prinsip pengambilan keputusan yaitu berpikir berbasis
hasil akhir, berpikir berbasis peraturan dan berpikir berbasis rasa peduli.
·
Apakah tantangan-tantangan di
lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap
kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma
di lingkungan Anda?
Tantangan yang terjadi
adalah adanya perbedaan pemikiran setiap individu. Kadang ketika keputusan
sudah diambil, tidak semua orang yang menerima keputusan itu bersedia untuk
melaksanakan dengan baik. Hal ini berkaitan dengan 4 paradigma individu
lawan masyarakat, rasa keadilan lawan rasa kasihan, kebenaran lawan
kesetiaan, dan jangka pendek lawan jangka panjang. Seseorang mempunyai skala
prioritas sendiri dalam mengambil keputusan sesuai apa yang dia yakini.
·
Apakah pengaruh pengambilan keputusan
yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?
Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita
yang berbeda-beda?
Pengambilan keputusan
yang kita ambil sangat berpengaruh pada pengajaran di kelas. Keputusan yang
baik hendaknya berpihak pada murid dengan tujuan memerdekakan murid. Untuk
memutuskan pembelajaran yang tepat sesuai dengan potensi murid kita yang
berbeda-beda, kita harus menjembatani setiap perbedaan kebutuhan murid.
Perlakuan yang berbeda pada murid bukan berarti guru bertindak tidak adil,
tetapi guru berbuat sesuai dengan tingkat kebutuhan murid.
·
Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran
dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan
murid-muridnya?
Pengambilan keputusan
yang baik akan memberikan hasil yang baik pula pada masa depan murid. Hal itu
dikarenakan keputusan itu diambil berdasarkan nilai-nilai kebajikan
universal dan berpihak pada murid.
Selain itu cara kita mengambil keputusan juga akan menjadi teladan bagi murid
untuk melakukan pengambilan keputusan di masa depan dengan penuh tanggung
jawab.
·
Apakah kesimpulan akhir yang dapat
Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan
modul-modul sebelumnya?
Sebagai seorang
pemimpin pembelajaran, guru harus mampu mengambil keputusan dengan baik
menggunakan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan. Sebuah
keputusan harus didasarkan pada nilai-nilai kebajikan demi terwujudnya motivasi
intrinsik pada murid untuk selalu menerapkan budaya positif. Keputusan dalam
bidang pendidikan harus berpihak pada murid sesuai kodrat alam dan kodrat
zamannya sehingga hasilnya akan mendukung terwujudnya tujuan pendidikan dan
terbentuk siswa dengan profil pelajar Pancasila.
·
Sejauh mana pemahaman Anda tentang
konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan
bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan
keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal
yang menurut Anda di luar dugaan?
Setelah mempelajari
modul ini, saya memahami dengan baik adanya dilema etika dan bujukan moral, 4
paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah
pengambilan pengujian keputusan. Ada banyak hal di luar dugaan saya. Dulu saya
berpikir dalam mengambil keputusan hanya dilihat dari satu sisi kebenaran,
ternyata banyak kasus yang mengandung dua sisi yang sama-sama benar.
Pengambilan keputusan tidak hanya sekedarkan memutuskan penyelesaian tetapi ada
juga langkah-langkah yang harus diperhatikan.
·
Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah
Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral
dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul
ini?
Pernah. Bedanya, dulu saya membuat
keputusan hanya dari satu sisi saja. Tidak memperhatikan sisi yang lain.
Sehingga keputusan yang saya ambil terlalu kaku. Setelah mempelajari modul ini,
saya mengetahui bagaimana mengambil keputusan yang baik dengan bertanggung
jawab, berdasar nilai kebajikan dan berpihak pada murid.
·
Bagaimana dampak mempelajari
konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda
dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
Setelah mempelajari
konsep pada modul ini, saya menjadi tahu bagaimana cara mengambil keputusan
yang baik. Selanjutnya, saya akan menerapkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9
langkah uji pengambilan keputusan dalam proses pengambilan keputusan. Selain
itu saya juga akan berkolaborasi dengan guru lain untuk mendapatkan pemikiran
yang lebih baik.
·
Seberapa penting mempelajari topik modul
ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?
Topik pada modul ini sangat penting untuk dipelajari. Sebagai pemimpin pembelajaran, guru kerap sekali dihadapkan pada permasalahan dilemma etika. Dengan mempelajari modul ini, guru dapat mengambil keputusan yang baik sesuai prosedur, berdasar nilai kebajikan dan berpihak pada murid.
Wawancara dengan Pimpinan Sekolah/ Penyelenggara Pendidikan dapat dilihat di
https://drive.google.com/file/d/1tCQVTQqXEKSimyyLwWg5hb0Uy-GVhMW5/view?usp=sharing
dan
https://drive.google.com/file/d/1KlQaFj_68bFF_IVNRCVUdotPeiUVX5Er/view?usp=sharing
Rekaman refleksi diri dapat dilihat di
https://drive.google.com/file/d/1XyrQQ-zlDczP_wbnA5v61lVBmQKAKgst/view?usp=sharing
Komentar
Posting Komentar