Penerapan Budaya Positif di SMP N 1 Mlonggo
Penerapan Budaya Positif di SMP N 1 Mlonggo
Sebagai seorang guru kita berperan
sebagai penuntun bagi murid-murid kita di sekolah. Sebagai penuntun
tentunya kita berusaha mengajak murid kita untuk senantiasa menerapkan budaya
positif. Kita berusaha menjadikan diri kita menjadi teladan bagi murid.
Karena kita sadar, kita tidak dapat mengontrol orang lain, kita hanya dapat
mengontrol diri kita. Semuanya berawal dari diri kita untuk selalu menerapkan
disiplin positif pada murid kita. Dengan harapan akan tumbuh motivasi intrinsik
di mana murid melakukan budaya positif untuk menjadi orang yang mereka inginkan
dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya. Agar murid
lebih terarah, dibuatlah keyakinan kelas/ sekolah yang berisi nilai-nilai
kebajikan. Dalam menerapkan budaya positif, posisi kontrol yang tepat bagi guru
adalah sebagai manager. Tahapan dalam segitiga restitusi merupakan
perwakilan dari teori kontrol. Menstabilkan identitas berarti kita semua akan
melakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan. Validasi tindakan yang salah berarti
semua perilaku memiliki alasan. Menanyakan keyakinan berarti kita semua memiliki
motivasi internal.
Tumbuhnya budaya positif akan menumbuhkan nilai-nilai kebajikan seperti yang tertera dalam profil pelajar Pancasila yang sesuai dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara dan juga visi kita sebagai guru penggerak.
1. Penerapan Budaya Positif (Keyakinan kelas) di SMP N 1 Mlonggo dapat dilihat pada tautan https://youtu.be/sUkANE_psQU
2. Diseminasi Pemahaman dan Penerapan Budaya
Positif dapat dilihat pada tautan https://youtu.be/CbJ_28fwQRk
Semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar